Sistem manajemen basis
data (Bahasa Inggris: Database Management System, DBMS), atau kadang disingkat SMBD,
adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian
standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS
juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu
file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi
yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam
bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk
ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil,
seperti file passwd pada sistem operasi Unix dan Unix-like. File passwd pada
umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari
1000 orang.
Selain dalam bentuk flat
file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu
seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa
kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data.
Namun metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah
manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS
mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam
bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1.
Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar,
sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat
file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan
efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2.
Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi
sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau
kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan
media penyimpanan.
3.
Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus
mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data
akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4.
Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database.
kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data
yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan
dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5.
Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan
dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
6.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena
manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
7.
Pemulihan
: DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik
kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
8.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang
menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
9.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga
memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report
generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query /
pencarian informasi).
Sistem
Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain sbb:
- Mengurangi duplikasi data atau data
redundancy
- Menjaga konsistensi dan integritas data
- Meningkatkan keamanan data
- Meningkatkan effisiensi dan effektivitas
penggunaan data
- Meningkatkan produktivitas para pengguna
data
- Memudahkan pengguna dalam menggali
informasi dari kumpulan data
- Meningkatkan pemeliharaan data melalui
independensi data
- Meningkatkan pemakaian bersama dari data
- Meningkatkan layanan backup dan recovery
data
- Mengurangi konflik antar pengguna data
Kelemahan DBMS antara lain sbb:
- Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa
melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh
struktur dan relasi data yang optimal
- Memerlukan kapasitas penyimpanan baik
eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat
dan efisien.
- Harga DBMS yang handal biasanya sangat
mahal
- Kebutuhan akan sumber daya (resources)
biasanya cukup tinggi
- Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS
terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan
perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
- Apabila DBMS gagal menjalankan misinya
maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang
bergantung pada sistem ini.
Berikut ini disajikan tabel beberapa DBMS yang
terkenal.
DBMS
|
Perusahaan
|
Access
|
Microsoft
Corporation
|
DB2
|
IBM
|
Informix
|
IBM
|
Ingress
|
Computer
Associate
|
mySQL
|
The
MySQL Company
|
Oracle
|
Oracle
Corporation
|
Postgres
SQL
|
Postgres
|
Sybase
|
Sybase
Inc.
|
Visual
dBase
|
Borland
|
Visual
FoxPro
|
FoxPro
Corporation
|
DBMS
untuk model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object
Oriented Data Base Management System (OODBMS). Beberapa OODBMS yang
terkenal adalah sebagai berikut:
OODBMS
|
Perusahaan
|
Gemstone
|
Gemstone
System
|
Matisse
|
ADB
Inc.
|
Versant
|
Versant
|
Jeevan
|
W3
Apps.
|
Vision
|
Insyte
|
Objectivity
|
Objectivity
Inc.
|
ObjectStone
|
Object
Design Inc.
|
Poet
|
Poet
Software.
|
Perlu
ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis
objek tetapi datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini
biasanya disebut sebagai Object Oriented Relational DataBase Management
System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
Arsitektur DBMS
Salah
satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface)
dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail
tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk
melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi
data-program.
Pada
tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National
Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan
tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
1.
Level
Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
Level
Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada
level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan
keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda
dari user lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda
dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data
direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk
teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat oleh user
seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa
file yang berelasi.
2.
Level Konseptual (conceptual level)
Level
Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini
didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur
data secara lengkap. Para administrator database memahami bagaimana satu view
dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan
database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat
diakses dan disimpan secara efisien
3.
Level
Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level
Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode,
teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data,
deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan
enkripsi data (agar lebih aman).
Agar
independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level),
yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada
pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari
user-view ke dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan
konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik dari data yang
didefinisikan pada struktur logik.
Bahasa DBMS
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi
perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa
dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
- Data Definition/Decription Language (DDL)
- Data Manipulation Language (DML)
- Device Control Media Language (DCML)
DDL
adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara
lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi
komponen/field data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX)
agar setiap rekord dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya,
mengubah struktur (MODIFY STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen
bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basisdata pada saat
merencanakan atau membangun file-file basisdata.
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data,
komponen ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain
perintah-perintah untuk melakukan hal-hal berikut ini:
- mengambil data dari basisdata (LIST,
DISPLAY)
- menambah data kedalam basisdata (INSERT,
APPEND)
- meremajakan data yang ada dalam basisdata
(UPDATE)
- menghapus data yang tidak diperlukan
(DELETE)
- meng-urutkan data (SORT)
- menghitung frekuensi data (COUNT)
- mencari data (SEEK, FIND)
DML
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural.
Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai
dengan perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah
DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high
level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan sebagainya. Pada DML
non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa harus memerintahkan
bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya digunakan
dalam bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan
sebagainya.
DCML
adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau
penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh
operator-operator sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara
fisik. Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah
perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).
Komponen basis data
Secara
umum DBMS diartikan sebagai suatu program komputer ang digunakan untuk
memasukan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data / informasi
dengan praktis dan efisien.
Keunggulan DBMS
·
Kepraktisan
·
Kecepatan
·
Mengurangi kejemuan
·
Kekinian
Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat
macam :
·
Perangkat keras,
·
Data, Data dalam basis data mempunyai sifat
terpadu (integrated) dan berbagi (shared)
·
Perangkat Lunak, dan
·
Pengguna.
Model Basis Data
·
Model Hirarkis / Model Pohon
·
Model Jaringan
·
Model Relasional
Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini.
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi
atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan
atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management
System).
Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi :
·
Tak ada tupel (baris) yang kembar)
·
Urutan tupel tidaklah penting
·
Setiap atribut memiliki nama yang unik
·
Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak
penting)
·
Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan
jenisnya sama untuk semua tupel.
Pada
model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah
atribut suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity.
Relasi yang berderajat saru (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi
yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut
ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary. Istilah lainnya yang terdapat
pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku
bagi suatu atribut.
Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model
relasional antara lain adalah :
·
DB2 (IBM)
·
Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
·
Oracle (Oracle Corporation)
·
Informix (Informix Corporation)
·
Ingres (ASK Group Inc)
·
Sybase (Sybase Inc)
Di
lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara
lain adalah :
·
Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain
berupa R:Base 5000
·
Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian
dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual
dBase
·
Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
·
Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
Macam-Macam Perintah Data Base
1.
Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan ileh administrator basis data
(DBA) utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap
tentang struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data
Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang
memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
2.
Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah , mamnipulasi dan
mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan
mengambil data menjadi bagian dari DML. DML pada dasarnya dibagi menjadi dua :
a.
Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang
diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
b.
Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang
diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
3.
DQL ( Data Query Language)
Query sesungguhnya berarti pertanyaan atau
permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam bentuk asli, karena telah
populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia.
Data
Adalah
unit informasi dalam format tertentu. Semua software dibagi ke dalam dua kategori:
data dan program. Program adalah sekumpulan instruksi untuk memanipulasi data.
Data dapat berupa angka, teks pada kertas, bit atau byte yang tersimpan pada
memori elektronik, atau fakta yang ada pada pikiran manusia. Istilah data juga
digunakan untuk membedakan antara informasi biner yang dapat dibaca mesin dan
informasi tekstual yang dapat dibaca manusia. Sebagai contoh, beberapa aplikasi
membedakan file data (file yang mengandung data biner), dan file teks (file
yang mengandung data ASCII). Pada sistem manajemen basisdata (database
management systems), file data adalah file yang menyimpan informasi basisdata
disamping file-file lain seperti file indeks dan data dictionary yang disebut
dengan metadata
Basis Data
Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur
dalam cara tertentu hingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih
data yang diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan
elektronis. Basisdata tradisional terdiri dari field, record, dan file. Field
adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file
adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah
file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field,
yaitu nama, alamat, dan nomor telepon. Konsep alternatif rancangan basisdata
disebut hypertext. Dalam basisdata hypertext, setiap obyek, apakah itu
merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek lainnya.
Basisdata hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar
tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari
basisdata, diperlukan data base management system (DBMS). DBMS adalah kumpulan
program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari
basisdata.
Bahasa
Query
Bahasa
query (query language) adalah bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan
query pada basis data. Contoh penggunaan bahasa query adalah: SELECT ALL WHERE
kota=”Yogyakarta” AND umur<40. Query tersebut meminta semua record dari
basis data yang sedang digunakan (misalkan basisdata konsumen) yang bertempat
tinggal di Yogyakarta dan berumur lebih dari 40 tahun (kota dan umur adalah
nama field yang telah didefinisikan). Standar bahasa query yang banyak
digunakan adalah SQL (structured query language). Metode ini paling rumit
tetapi paling fleksibel dibandingkan metode query yang lain, query dengan
parameter yang telah tersedia dan query by example
DBMS
DBMS
(database management system) adalah sekumpulan program yang digunakan untuk
menyimpan, memodifikasi, dan mengekstrak informasi dari sebuah basisdata.
Terdapat berbagai DBMS, mulai dari yang dapat dijalankan pada PC sampai yang
harus dijalankan pada mainframe. Untuk mendapatkan informasi dari basisdata,
digunakan bahasa khusus dalam bentuk query. Setiap DBMS mendukung bahasa query
yang berbeda-beda.
Field
Field
adalah item tertentu dari informasi. Data mahasiswa, misalnya, mempunyai
beberapa field yang diantaranya adalah nama, nomor mahasiswa, tanggal lahir,
dan alamat. Setiap field mempunyai nama dan tipe (numerik atau teks). Dalam
sistem manajemen basisdata, terdapat tiga macam field: harus diisi (required),
dapat diabaikan (optional), dan merupakan penghitungan dari field lainnya
(calculated). Pengguna tidak dapat memasukan data pada jenis field yang
terakhir (calculated). Kumpulan field disebut record.
Query
Query
adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari sebuah basisdata yang
ditulis dalam format tertentu. Terdapat tiga metode utama untuk membuat query:
·
Dengan memilih parameter yang telah disediakan
pada menu. Metode ini paling mudah digunakan namun paling tidak fleksibel
karena pengguna hanya dapat menggunakan pilihan parameter yang terbatas.
·
Query by example (QBE) adalah metode query yang
disediakan sistem dalam bentuk record kosong dan pengguna dapat menentukan
field dan nilai tertentu yang akan digunakan dalam query.
·
Bahasa query (query language) adalah bahasa
khusus yang digunakan untuk melakukan query pada sebuah basisdata. Metode ini
paling rumit tetapi paling fleksibel.
SQL
SQL
structured query language adalah bahasa query yang di standarisasi untuk
meminta informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL Structured
English Query Language yang di rancang oleg IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL
pertama kali di perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979
oleh oracle corporation. awalnya, SQL merupakan bahasa query untuk sistem
manajemen bnasisdata yang berjalan pada minikomputer dan mainframe. namun
sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada sistem manajemen basisdata pada PC
karena mendukung basisdata tersebar distributed database hal ini memungkinkan
beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata yang sama
secara simultan.
Basis
data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.
Istilah
“basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin
luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis
data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada
sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan
data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep
dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta
yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan
obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut.
Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis
data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum
digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman
mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan
dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti
model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
Istilah
basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak
administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut
Kesimpulan
- Aplikasi ini telah mampu untuk
menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
- Dengan memakai aplikasi ini,
kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti
keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
- Memungkinkan konsolidasi informasi
keuangan PGN guna mempercepat proses pengambilan keputusan di keseluruhan
organisasi.
- Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat
memungkinkan departemen untuk dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria
yang ada.
- Pengendalian proses keuangan perusahaan
juga bisa diperketat.
- PGN memiliki kendali operasional yang
lebih baik dan mampu menggabungkan banyak aplikasi guna memastikan
pendapatan yang lebih konsisten.
Sumber :